Stress... sering kita mendapati curhat atau kisah-kisah mertua dan menantu yang kebanyakan tidak indah di dengar. Ada beberapa teman yang hidup satu atap bersama mertua lebih banyak menghabiskan waktu di luar rumah. Padahal, keluar rumah bingung mau kemana dan mau ngapain, akhirnya bengong di pinggir jalan sambil menghitung kendaraan yang lalu lalang... wah kalau yang seperti ini lebih cocok ikut survey menghitung jumlah kendaraan permenit berapa, jumlah roda dua dan roda empat yang melintas di jalan itu permenitnya berapa? trus di tulis di lembar kayak form di bagi dua, roda dua dan roda empat... hahaha... ngelantur dot com...
lanjut.. ada juga yang menghabiskan waktu bersama konco-konco di tempat billiard, kalau yang seperti ini bisa menjadi atlet billiard (bolo sodok), billiard kok atlet hihihi...terus ada lagi neh, pergi memancing... ada yang memancing ikan di empang, di sungai, ada juga yang suka memancing emosi orang pacaran, biasanya orang seperti ini sukanya pergi ke Mall atau ke alun-alun.. terus kalau liat cewek bibirnya langsung suit.. suit.... kalau ada orang berpacaran, ngomongnya yang enggak-enggak... "owalah mbak, mendingan pacaran sama saya dari pada sama sebelahnya mbak.." dan lain sebagainya...
Pada intinya adalah... ulasan di atas mengatakan .. susahnya hidup serumah dengan mertua. dan tentunya semua yang pernah mengalami sudah tahu kondisinya masing-masing.
Sekedar sharing aja...
Mertua yang bersama kita sekarang ini seperti orang tua kandung kita sendiri. karena anaknya sudah menikah dengan kita. Harapan orang tua kandung kita, supaya anaknya menjadi anak yang berhasil, bertanggungjawab, dan terutama adalah bisa menafkahi keluarganya. begitu juga mertua, pengennya hidup anaknya bahagia bersama pasangannya, sukses dalam menjalani hidup. Segalak-galaknya orang tua atau mertua pasti dihatinya ada secercah kasih sayang. Namun juga, ada beberapa orang yang tidak bisa menampilkan atau mengekspresikan bentuk kasih sayang tersebut kepada anak-anaknya.
Tipsnya adalah... jadilah dewasa, Tahu apa yang harus dilakukan, Tahu diri, Jangan sepelekan hal-hal kecil, Banyaklah bertindak jangan banyak bicara.
Jadilah Dewasa, maksudnya adalah punya rasa tanggungjawab, mengerti makna menjadi suami, tidak bertindak aneh-aneh di luar kewajaran pandangan orang tua. (mau jelasin tapi kata-katanya masih bingung neh...)
Tahu apa yang harus dilakukan.. Sadarlah, kita serumah dengan mertua karena kita belum bisa beli rumah sendiri, kebanyakan pasangan muda emang begini. Mau ngontrak juga kadang susah... namun, kebanyakan ini adalah pilihan kebanyakan pasangan muda. katanya sih lebih asik, bebas hihihi... nah, harus tahu diri bahwa kita menumpang, jadi jagalah aturan di rumah mertua, pelajari kebiasaan mertua baik mertua laki-laki atau mertua perempuan. misalnya, kita ambil contoh kebiasaan mertua laki-laki, setiap pagi hari selalu membuka setiap pintu dan jendela yang harus dibuka, menyapu halaman, membersihkan kamar mandi... pada intinya mertua laki-laki suka dengan kebersihan. Nah, point-point tersebut kita simpan dalam otak kita, kemudian praktekkan sedikit demi sedikit. Pagi hari, biasakan bangun tidur duluan, kemudian buka pintu dan jendela yang biasa dibuka Bapak mertua, kemudian sapu halaman rumah.
Yang perlu di pikirkan dan di camkan dalam hati adalah.. tujuannya membantu meringankan pekerjaan bapak mertua sehari-hari, dan itupun ada nilai kesehatannya yaitu olah raga menggerakkan otot-otot di badan.. hikmahnya sehaaattt...
Para pembaca sekalian, anda pasti tahu kebiasaan-kebiasaan itu dan cobalah untuk melakukan sedikit demi sedikit. Bapak mertua adalah sosok yang dicintai oleh ibu mertua, Nah... kalau anda bisa melakukan apa yang dilakukan bapak mertua, tentulah ibu mertua akan mencintai sosok anda. gampang.. kannn...!!
Nah, anda bisa menyarankan istri anda. Inilah posisi yang sangat rumit. Biasanya menghadapi bapak mertua lebih mudah dan simple. Namun menghadapi ibu mertua lebih rumit.. Kebanyakan begitu sih menurut ceritanya, di sinetron juga banyak tuh.. hehehe
Meski, istri anda adalah anak dari ibu mertua namun apabila ada ketidakcocokan diantara keduanya pastilah sering timbul crash.. atau cekcok.. maklum kebanyakan seorang ibu mertua itu lebih cerewet...
Supaya istri anda tidak beban, katakanlah padanya bahwa kalau istri anda bertengkar sama ibu mertua yang terkena imbas adalah anda sebagai seorang suami. Jadi, buat istri anda untuk menghargai anda dengan tidak sering bermasalah dengan ibu mertua. "Tidak membantah saat ibu mertua lagi cerewet atau emosi... titik".
Itu aja dulu yaa... buanyak yang harus di tulis, namun pada prinsipnya... Jangan menentang atau membantah orang tua, meskipun menurut anda apa yang dikatakan orang tua tidak benar. Itukan menurut anda, sedangkan menurut orang tua atau mertua anda apa yang dikatakannya adalah benar... Hayooo.. susah kan.. mangkanya tidak usah membantah... Jadilah humoris, jangan terlalu serius menanggapi omelan-omelan ibu mertua... karena yakinlah, orang tua atau ibu mertua menginginkan anaknya jadi lebih baik.. titik.
Keep Smile...
